Thursday 24 September 2020

Ringkasan Konsep Routing


KONSEP ROUTING


 Router

Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang dapat meneruskan
satu paket data dari satu jaringan ke jaringan lain dengan menggunakan IP
Address sebagai dasar keputusan untuk meneruskan sebuah paket data. Router
sering digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan. Baik jaringan
dengan Broadcast Domain yang sama maupun berbeda. Router juga
digunakan untuk membagi jaringan besar menjadi beberapa buah jaringan
(subnetwork).

Routing


Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket dari satu
jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Sebuah router
memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui kemana rute
perjalanan informasi (packet) akan dilewatkan. Apakah ditujukan untuk host
lain yang satu jaringan atau berbeda jaringan. Jika paket-paket ditujukan untuk
host pada jaringan yang lain maka router akan meneruskannya ke jaringan
tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu jaringan
maka router akan menghalangi paket-paket keluar, sehingga paket-paket
tersebut tidak akan masuk jaringan yang lain.
Bila kita mengacu pada pemodelan OSI (Open System
Interconnection), maka proses routing terjadi pada Layer 3 (Network Layer).
Karena terjadi pada Network Layer, maka proses routing erat kaitannya dengan pengalamatan logika atau IP Address. Terdapat dua jenis routing, yaitu:

1. Routing Statis

2. Routing Dinamis

Routing Statis

Definisi

Routing statis adalah metode routing yang mengkonfigurasi dengan memasukkan entry route secara manual oleh network administrator pada tabel routingnya. Routing statis tidak seperti routing dinamis, rute statis ini tetap dan tidak akan berubah jika jaringan berubah, dan jika jaringan berubah Routing statis memerlukan campur tangan network administrator dalam penentuan rutenya.

Prinsip

Dalam menerapkan routing statis, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual di setiap router yang ada dalam jaringan. Sebuah entry routing statis yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung tiga informasi, yaitu :

1. Network Address Informasi ini merupakan network address dari jaringan yang akan dituju (remote network).

2. Subnet Mask (prefix) Informasi ini merupakan prefix atau subnet mask dari jaringan yang akan dituju.

3. Next Hop atau Gateway Informasi ini berguna memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai jaringan tujuan. Next Hop merupakan IP Address dari router tetangga yang dapat digunakan untuk mencapai jaringan tujuan (remote network).

Fungsi

Routing statis memiliki kegunaan sebagai berikut :

1. Routing statis dapat digunakan untuk menentukan jalur keluar dari router ketika tidak ada rute lain yang tersedia atau diperlukan. Ini disebut default route.

2. Routing statis dapat digunakan untuk jaringan kecil yang membutuhkan hanya satu atau dua rute.

3. Routing statis sering digunakan untuk membantu mengirim informasi routing dari satu routing protocol ke routing protocol yang lain (Redistribution Routing)

Keuntungan dan Kekurangan

Keuntungan

1. Jaringan lebih aman, karena routing statis hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.

2. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.

3. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.

4. Beban kerja router terbilang lebih ringan karena pada saat konfigurasi router hanya melakukan update sekali saja ip table yang ada.

Kekurangan

1. Routing statis harus dikonfigurasi pada setiap router dalam jaringan, sehingga memakan waktu lama jika ada banyak router dan re-konfigurasi bisa lambat dan tidak efisien.

2. Konfigurasi dilakukan secara manual sehingga tingkat kesalahan input oleh network administrator tinggi.

3. Jika salah satu jalur rute terputus maka router tidak bisa mencari alternatif jalan baru untuk meneruskan paket yang dikirim.

Dynamic Routing

    Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing:
informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software.
apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa dipakai lagi.
menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer.